Saya sangat terinspirasi dari sebuah Film India berjudul Taare Zameen Par (Like Stars on Earth).Tentang seorang anak disleksia, yang selalu dipandang sebelah mata oleh manusia disekitarnya, yang akan menjadi orang hebat.!
Hal terberat dalam sebuah kehidupan adalah ketika kita harus menjadi sesuatu yang tidak kita inginkan.
Namun, perkataan orang diluar sana mempengaruhi keputusan yang ingin kita lalui.
Kenapa?
Ini kehidupan kita. Kita menjalaninya masing-masing.
Setir kehidupan ada di tangan kita.
Haruskah kita mendengarkan apa yang orang lain sarankan?
Harus !
Dengarkan apapun yang mereka sarankan untuk kita.
Jalani !
Jalani apapun yang mereka sarankan untuk kita.
Buktikan !
Buktikan sejauh apa kita bisa menjalani saran yang mereka berikan.
Berhenti !
Berhentilah ketika kita sudah mulai tidak nyaman dengan saran itu.
Jalani segala aspek kehidupan dengan tulus.
Sesuai dengan keinginan hati.
Hati adalah pusat cerminan jiwa seorang manusia.
Hati yang tulus, ikhlas, ceria akan membawa kebahagian bagi si pemilik hati.
Bahkan tidak jarang, kebahagiaan itu menular kepada orang-orang disekitarnya.
Jiwa yang diselaraskan dengan Hati yang tulus, ikhlas dan selalu ceria, akan memberikan energi positif bagi setiap manusia yang memilikinya.
Melewati senyuman.
Senyuman adalah hal yang sangat sepele namun jika dilakukan dengan tulus, senyuman itu akan merubah segalanya.
Bangun pagi dengan tersenyum, adalah bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas nafas yang diberikan tanpa terputus.
Tersenyumlah ketika berpapasan dengan manusia lainnya, walaupun mereka tidak kita kenal.
Setidaknya senyuman kita dapat merubah perasaan sedih yang mereka rasakan, tanpa kita ketahui.
Sudah lama, ingin sekali berbagi kebahagiaan dengan teman-teman.
Ingin menulis blog lagi, namun kesibukan ku akhir-akhir ini menyita waktuku.
Sesekali aku sempatkan menulis diantara foto-foto instagram.
Aku suka menulis, aku suka bercerita dan mendengarkan cerita.
Dulu aku berniat mengambil Jurusan Sastra Inggris saat akan meneruskan pendidikan.
Namun karena keterbatasan dana dan menurut para tetua, Bahasa Inggris bisa dipelajari otodidak.
Aku berniat menjadi penulis, kalau bisa bahkan aku ingin menjadi penerjemah novel berbahasa inggris.
Namun lagi-lagi ada yang mengatakan bahwa hobi bukanlah acuan untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang layak.
Aku mengubur cita-citaku sebagai seorang penulis.
Semakin tumbuh dewasa, aku semakin berfikir.
Bagaimana jalan pikiran seorang wanita dewasa.
Jalan pikiranku tidak banyak berubah, yang bertambah hanya kekhawatiran.
Semakin dewasa, aku semakin sering khawatir.
Akan menjadi seperti apakah aku ketika umurku sudah mencapai 30.40.50.60 tahun.
Bukan seperti apa rupaku.
Tapi seperti apakah pemikiranku nanti ketika aku dihadapkan oleh masa-masa yang lebih sulit.
Ketika aku akan memiliki seorang bayi.
Apakah aku akan mengalami gejala “babyblues” yang belakangan ini marak terjadi.
Apakah aku akan memarahi anak-anak ku ketika mereka melakukan hal yang tidak sesuai dengan pandanganku.
Hei !!! Mereka adalah anak-anak !!!!
Apakah aku akan menjadi orangtua yang Jahat dimata anak-anak ku?
Tidak ada orangtua yang jahat.
Hanya saja, pemikiran seorang anak dan orangtua memang tidak akan pernah bisa disejajarkan.
Ketika orangtua kita berumur 50th, kita sedang berada di perkiraan umur 20th.
Perbedaan yang hampir 3 dekade itu mempengaruhi cara pandang kita sebagai anak zaman sekarang, dengan para orangtua yang hidup lebih dahulu, dengan pengalaman yang tentunya mereka juga rasakan sebelum kita melaluinya.
Jangan pernah salahkan orangtua kalian, jika mereka tidak pernah menyetujui apapun yang kita rancang untuk masa depan kita.
Tetapi, jika kita menginginkan masa depan sesuai dengan alur yang kita inginkan.
Tunjuk-kan-lah !!
Bahwa kita mampu menyelesaikan kisah cerita yang kita tuangkan dalam kitab perjalanan hidup kita.
Mengakhirinya dengan bahagia.
Bahagia menurut cara pandang kita.
Bahagia menerima segala resiko atas semua keputusan yang kita pilih.
Bagi ku, kegagalan berkat keputusan yang kita pilih bukanlah sebuah kegagalan.
Melainkan kunci keberhasilan, karena akhirnya kita memiliki banyak pengalaman berkat kegagalan itu.
Janganlah menjadi pecundang.
Hanya karena kita takut mengambil keputusan dari dalam hati kita.
Kita yang paling tahu, apa yang ada di kehidupan kita.
Seperti ketika perut ini sakit, kita yang paling bisa merasakan apakah ini sakit perut karena ingin buang air besar, atau sakit perut karena ingin muntah, atau sakit perut karena perut kembung.
Aku hanya ingin mengatakan, ketika kita sudah semakin dewasa.
Janganlah terlalu menekan kehidupan seseorang.
Kita tidak paham betul apa sebetulnya keinginan dari orang tersebut.
Sekalipun itu adalah orangtua, suami/isteri, sahabat, anak-anak kita.
Kita cukup memahami mereka, dengan menghormati segala keputusan yang mereka buat.
Memberi dukungan untuk segala aspek yang mereka pilih.
Memberi semangat ketika mereka terjatuh, dan upayakan agar mereka bangkit lagi.
Banyak kehidupan orang-orang disekitar saya memberikan banyak pelajaran.
Sekalipun saya belum pernah menjalaninya.
Namun saya menghormati segala cerita yang mereka percayakan kepada saya.
Terimakasih atas pengalaman-pengalaman berharga yang kalian berikan.
Pengalaman adalah guru terbaik di seluruh penjuru dunia.
Banggalah menjadi dirimu sendiri.
Setiap insan manusia memiliki ciri khasnya sendiri.
#ProudToBeYourself
#EveryChildIsSpecial